Tentang sobat

Saya bisa dibilang bukan tipe anak yang bisa bergaul dengan teman seumuran dengan cepat (walaupun adik saya level nya dibawah saya). Dan bisa dibilang juga gadis yang memiliki wajah tidak begitu ramah (adik tidak, saya iya), dulu. Sebenarnya tidak seburuk yang anda kira (mungkin), tapi keseringan memang begitu. Tetap tidak setelah saya ikut aktif bergabung dalam sebuah komunitas.

Homeschooling sudah menjadi pilihan akhir saya. bukan paksaan ortu, bukan paksaan tchaikovsky. pertanyaan ter-umum yang selalu saya dapatkan setelah pertanyaan "sekolahnya dimana?", yaitu "terus, bersosialisasinya gimana dong?". Pertama, bu, untuk sosialisasi kanan kiri juga banyak orang, tergantung karakter. Lebih detail adalah, sosialisasi bukan hanya dengan anak-anak seumuran seperti disekolah formal kan? Untuk saya sih masuk akal saja, karena beli permen atau mendaftar di perpustakaan juga bersosialisasi. Tapi saya rasa jawaban itu belum cukup memuaskan ya? paradigma. ya.. paradigma..........lama. (get it? get it?)

. . . intinya ya biasanya orang dewasa sering kali berpendapat bahwa 'belum seumuran dan tidak banyak dan tidak bertemu setiap hari, belum sosialisasi untuk anak sekolah'.
Oh tak apa, karena sekarang mereka sudah dapatkan jawaban yang (mungkin) memuaskan, setelah saya ikut aktif dalam satu komunitas homeschooling yang berjudul BERKEMAS.

Komunitas homeschool BERKEMAS dipimpin oleh salah satu teman bunda, yaitu ibu Yayah Komariah. Dan sekarang sudah berkembang dengan anggota yang lumayan banyak.
Setelah saya ikut aktif kedalam kelas tingkat 10 di komunitas ini, keuntungan yang didapat terbesar adalah (tentu saja) : teman. oke, diulang. teman-teman.
bukan berarti saya friendless sebelum ikut kedalam komunitas, saya ini mantan anak formal lho ya, tetapi setelah beberapa lama belajar dirumah yang hanya dengan guru private dan Ody, adik saya, akhirnya saya aktif kembali kedalam suasana kelas. Sama sekali tidak penuh dengan keformalitasan, dan jam belajar yang tidak extreme, tetapi tetap menyenangkan. Ada kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas juga. Tidak jauh berbeda dengan sekolah formal, disini kami juga sering kali membuat events, dan enggak lupa hang out bareng. oke kembali ke sobat,

Setiap anak berbeda. Punya bakat, sifat, kebiasaannya masing-masing. Dan disini, selain baju yang dipakai selalu berbeda, masing-masing orang juga memancarkan warna yang berbeda. dan tentu, istimewa.
Tidak jarang saya membuat tugas bahasa inggris (saat belajar 3 bulan lebih di Pare-Kediri) menggunakan nama mereka. Menuliskan ciri-ciri, sifat, hal kesukaan mereka adalah hal seru tersendiri untuk saya (dan Ody. sepertinya).
Contoh utama : Nur, Naufal, Dion, Nandika, Bilal, dan Yazid. Di Pare, mereka adalah bintang-bintang yang paling sering muncul dalam tugas mengarang dan pernah, tugas mind mapping saya (tenang dek, nama lo juga masuk).
Mereka masuk kedalam list pelangi saya :))

Nur. Nama panggilan : enur (wakak, pakek E), hasan. simple saja, always made my days. selalu lucu bahkan saat dia sama sekali sedang tidak melontarkan lelucon (seperti saat sedang mengunyah makanan atau minum memakai sedotan). the light of life. oh, dan gigi bayi serta penular virus shinee.

Naufal. Nama panggilan : Oppa, nopal, na-u, dll. sangat akan menjadi ayah yang hebat suatu saat nanti. suka dan sayang pada anak kecil dan mereka juga suka padanya. Yang paling patuh pada agama. Suka baca komik, dan membuat komik. Kadang kekanak-kanakan gak jelas (seperti berputar-putar mengelilingi tiang, masuk kedunia lain saat menggambar dan bicara sendiri saat menggambar.) Anime. Kamen Rider. The wise guy. Penular virus Ponyo.

Dion. Kuat (dengan sangat sangat) dalam sejarah. terutama sejarah Indonesia. sangat cinta bangsa, kritis, dan selalu berfikir positif (dan polos) walaupun dijahili. Walau begitu pendapat2 dan fikirannya yang cerdas tidak pergi kemana-mana. Oh, pernah suatu hari, saat kami masih menjadi anggota pejuang Pare, kami sedang makan siang bersama sambil membicarakan apa saja yang sudah kami dapatkan selama di Pare dan gambaran2 masa depan, bersama bunda saya yang menjemput kami untuk pulang beberapa hari kemudian. Ada satu kalimat yang saat itu Dion katakan, yang membuat kami bersorak dan tentu saja, kagum. Dion berpendapat, bahwa " Ternyata tidak selamanya kita hidup di satu tempat". (ibumu yon, beliau orang yang hebat. sungguh, gue serius).

Nandika. Nama panggilan : dayday. Hampir sama dengan Nur, selalu membuat suasana penuh tawa. Menulari tawanya sendiri ke orang lain, menyenangkan (hampir tidak pernah tidak ada tawa saat dia ada didekat kami). Memancarkan auranya yang bisa mengenai orang (tepatnya, maghfi dan audy. misalnya kalau lagi bad mood, jadi ikutan loyo). Model peringkat paling utama bagi kamera saya. Baru saya ketahui, bahwa karya tulisan berjenis scipt ciptaannya, salah satu hal yang memukau bagi saya. Penular virus Jason Mraz ke saya dan Ody (sama Nur juga ya nur ya?).
The king of joy, happiness, and of course, laughter.

Bilal. Nama panggilan : bil (tentu saja), kadang jabil, dll (tanya anak cowok). Berkemauan kuat, gak gampang nyerah, dan punya cita-cita yang sudah tersusun rapih. Anak sulung dari pemimpin komunitas kami. Sangat suka belajar, sangat otak kiri, sangat.. bilal. Simple, dan (sepertinya) butuh bantuan akan fashion :)
Awalnya saya kira dia over serius akan belajar tanpa mau gangguan, tapi sepertinya tidak begitu ya bil ya?
sangat mengagumkan di Taekwondo. Lele (tanya anak cowok, saya sendiri tidak mengerti). Suka gitar dan selalu menganggap permainan piano berantakan saya mengagumkan (terimakasih). The brainy one.

Yazid. Nama panggilan (dari saya) : nak..
Dimata saya, bayi (maaf, iya iya tau, gak suka digituin. tapi kenyataan). Bukan dalam artian 'si manja' atau kekanakan, melainkan, kalau lihat matanya, serasa mendapatkan kebutuhan tersendiri untuk mengasuh, membimbing. Ya taulah, peran ibu. entah kenapa, jangan tanya. Suka musik, walaupun perbedaan aliran dengan saya sangat langit dan bumi. Kalau bertemu, pasti selalu muncul lirik-lirik lagu yang dibuat oleh bunda saya yang didedikasikan untuk Giffar, si sulung dikeluarga. Judulnya, "Oh anak". (ehm, mau nyanyi nih. Ga apal sih. Oh anak.. kau-lah si telaga.. bening matamu, teduhkan jiwa.. oh anak, kau-lah cahaaaayaaa.. kulayari semuaaa kesalahankuu, dimasa laluu.. bersamamu menjemput, sebuah hari depaaaan.. terus bagian choir-nya. ehm, arti kehidupaaaaaaaaan)

Dan Ody. (please God, jangan sampe dibacaa odaay jangan ampee deeeeeh). Hal kesukaan, pakaian, genre musik, barang, hampir semua hal dari dulu tidak jauh berbeda. Tapi sebenarnya kami sangat berbeda. Ody lebih ke otak kiri, lebih mirip ayah. Tingkat belajar, diatas saya (wakakakak). Pendiam, malu-malu kucing (didepan saya, lempar bantal). But for sure, she's everything. (uda yee, kagak ada yang manis2 lagi yee, sekali aje.)

tambahan :
Azka. Nama panggilan : ka, azuka. Terlahir untuk menjadi genius yang gaul karena ia seorang pecinta manga. Anggota baruu (lebih tepatnya baru untuk saya dan ody). Cantik, dan sedikit horror (wakak). Penular virus manga, dan penyebab tertawa sendiri-nya ody saat pegang handphonenya. ZOEMANIA WOOOT!!!

--(mohon maaf, foto belum tersedia. untuk saat ini, paparazzi belum beraksi untuknya)--

Dan teman-teman lain yang belum saya sebutkan disini, mereka semua punya warna megahnya masing-masing. Terimakasih sudah meramaikan hari :)

Penyebab timbulnya keinginan untuk menceritakan teman-teman pada malam ini, timbul saat sekali lagi yang entah sudah berapa kesekian kalinya saya bernostalgia kembali ke hari-hari menyenangkan dengan wajah mereka yang tetangkap oleh kamera saya.
Yaya, semestinya tulisan ini dibuat dari dulu, tapi mohon maaf, kekurangan saya adalah menunda, dan lupa. Semoga bisa diubah, secepatnya.

Mungkin terkadang kita menganggap bahwa kita akan baik-baik saja dalam kesendirian, tetapi tanpa teman, pasti hal-hal akan berjalan lebih sulit dari yang dibayangkan. They're priceless..
Thanks guys, for everything.


"ooh.. homeschool. lalu sosialisasinya gimana tuh?"

"sekarang di Jakarta sudah banyak berdiri komunitas homeschooling yang juga menyediakan tempat untuk belajar seperti halnya kelas-kelas di sekolah formal. Bedanya, kalau informal tekanannya tidak berat. Dan seperti sekolah biasa, disana kami memiliki teman-teman juga." jawab saya.


Selamat malam, salam hangat.
Have a nice dream for all of you, my friends
oh and once again, HAPPY BIRTHDAY for Andrea Kirana Jane, we love you so so much

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar