Titik Temu, sampai jumpa adiksi

Titik temu sungguh beragam. Titik temu pada Tuhan, pada ide, dan keputusan.
Sore ini saya mendapat sedikit parcel batuk keras dan muntah lendir (EW) yang dikarenakan entah apa itu. Mungkin es krim atau debu. Tapi Yang jauh lebih mengesankan, yaitu adalah pelajaran dari pengalaman, dan saya menemukannya.
Saya melakukan kesalahan yang menyebabkan seluruh hawa berubah dan titik temu itu datang. Belum lama ombang-ambing tersebut berlangsung, dan hari ini pun tiba. Hari yang sangat saya tunggu-tunggu, titik keputusan. Mulai dari post ini keluar, anda tidak akan melihat lagi sebuah adiksi. Saya berjanji untuk meluruskan kepentingan waktu pada masa depan. Ini sebuah kelegaan besar, dan keputusan hijrah saya benar-benar sedang dibicarakan oleh ayah dan bunda. Bukan untuk lari! Sama sekali bukan, melainkan untuk memfokuskan tujuan. Saya tidak sabar akan keputusannya ayah bunda nanti. Semoga akan jadi yang jauh lebih baik lagi.

untuk yang kurang mengerti, mohon kata "adiksi" jangan diparkirkan di narkoba atau hal-hal extrim semacamnya ya. bukan itu yang saya bicarakan. terimakasih

salam gaga,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

azzahra mustafafi mengatakan...

kak ara belum sampai pada titik yang benar-benar TEMU itu. Selamat dek sayang, finally. Cie agak sok tau :p

Posting Komentar