Maggie The Little Queen of music (halah)


Hey, my name is maggie. Well.. oke okey that's not my real name. i just like it. my real name is maghfi. Haha, haha, haha kayaknya maggie itu keren aja. Oh, dan megumi juga keren. Maggie nama eropa, Megumi nama jepang. Maghfi..??? Haa, just kiding. I love my real name. I think is a... um.. special name ^_^
i'm 13 years old and i love music. i love art very much deep from my heart, gosh i love art so much. i love poems, i love food, i love eating something, and i love ice cream.
Argh, gak penting isn't it?
okey, kita lanjut tentang siapa sebenarnya maghfi ini.
Maghfi. Gadis kecil yang suka berfikir. Bosan.. bosan! Dia bosan terhadap kehidupan dan cara berfikir kebanyakan remaja saat ini.
Banyak sekali remaja yang belum sepenuhnya bisa berfikir sebelum bertindak. pergaulan bebas.. tata bahasa gak karuan.. pemudaran kepercayaan pada agama.. ah.. dimana calon calon pejuang yang akan memperjuangkan agamanya di masa depan yang akan datang nanti?
Hmm, tentu semua berawal dari pola pengasuhan orang tua terhadap anak Yang dimaksud pengasuhan extrim ini adalah mengasuh dengan cara keras lah. Beragam jenisnya. Ada yang dengan teriakan, dengan pukulan, bentakan, cubitan, atau juga mengatur hidup anak dengan terlalu ketat. les ini, les itu, lomba ini itu, belajar belajar belajar! Sangat formal. Bagus bagus saja jika sang anak nyaman dengan seluruh jadwal tersebut. Well, kenyataannya gak banyak juga kaan, yang nyaman dengan hal tersebut? anak bisanya suka kebebasan, terutama remaja. jika remaja ditekan dengan semua peraturan ketat, mereka kan bisa meledak ditempat yang salah, dia kan bisa melampiaskan kemarahannya di tempat atau diposisi yang negatif bukan?
Kenapa orang tua tidak membiarkan remaja mereka bebas dan tentu, tetap dalam pengawasan serta bimbingan. Para ortu mustinya berkawan dengan remaja mereka. Jangan pakai bahasa formal, mata tajam memandang mereka, bentakan, pukulan, paksaan.. jadi sahabat mereka dan mereka pasti tidak enggan untuk menceritakan seluruh hal yang ia pendam. Perubahan. Kita butuh perubahan.
Lalu pemimpin pemimpin yang berebut kedudukan dan mengincar harta dunia yang akan mereka dapatkan? Dimana kearifan pemimpin sekarang? Dimana cara pimpinan yang ditegakkan Baginda Rasul digunakan? Kemana pemimpin yang bisa menahan dirinya atas tawaran harta harta duniawi? Dimana pemimpin yang tidak bisa tidur ketika rakyatnya masih kelaparan? Dimana pemimpin yang mencontoh cara kepemimpinan pemimpin terbaik yaitu Rasullullah S.A.W.? Susah memang, tidak ada sama sekali hal yang bisa terjadi dalam sekejap. Tapi bukankah jika ada kemauan untuk berubah dan hal yang kita inginkan itu akan berhasil? Perubahan butuh kemauan. Niat untuk berubah.
Lalu media massa.. Ya Rabb! Masih! Masih saja ber-gibah untuk mendapatkan uang?! Membicarakan dan membuat onar atas penderitaan para pejuang-pejuang? Dan membuat gibah yang menggemparkan semesta raya? Perceraian yang masih disorot kamera? Gibah cinta lokasi? Dan ada juga, saat para seniman sudah meniatkan dirinya untuk berjuang hanya karena Nya, lalu media masuk kedalamnya dan langsung menanyakan hal yang tidak diinginkan? Ya Allah.. Kita membicarakan perjuangan agama! Kenapa pertanyaan nyambungnya ke cinta lokasi? Kita membicarakan sebuah karya.. Tapi kenapa menyambung ke kasus negatif lainnya?
Sepertinya.. semua bisa dan sudah pasti bisa diubah dengan pengasuhan yang benar lalu menghancurkan kebosanannya pada hal pergaulan, cara kerja negara, dan media yang buruk.

(blum selesai)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar