"maghfi jatuh sakit" hari kedua di pare-kediri

Hari kedua di pare-kediri-jawa timur.

Saya terbangun dengan sebuah hadiah kecil. Flu.
Oh menyebalkan, padahal sekitar jam 9 nanti ata pertemuan dengan calon-calon guru dan saya harus datang dengan wajah menyedihkan seperti ini? No way.

Saat Nur siap-siap mau sarapan, saya bilang padanya bahwa mungkin saya tidak ikut meeting nanti. ... Parah aja lu magh
Yah entahlah nanti. Mari isi perut kosong yang sudah menyanyikan "Ave Maria" ini.

"Dek, sekalian aja sewa sepeda" kata ayah didepan pintu sebelum pagar.
"Makan aja dulu yah" sahut saya.
"Kan satu arah, sekalian aja bareng sama ayah" jawab ayah.
Lalu saya, ody, dan ayah pergi menuju warung lesehan yang ditunjukkan nau dan devin yang kebetulan berpapasan tadi.
Gosh, serunya.. mereka naik sepeda.

Sesampainya kami di warung lesehan, enur dan para orangtua sudah sedang makan bahkan ada yang sudah selesai.
Saya melihat selembar menu dan lagi-lagi memutuskan untuk memesan lele.

Okey ini kelewat lama. Karma kah? Sudah 2 kali saya pesan makanan dan datang belakangan (-_-")

Bbzztt. Tidak lama kemudian lele pun datang.

LELE NYA ENAK.

Keputusan ronde kedua pun saya ambil (tanpa nasi, tenang saja, tanpa nasi).

Selesai sarapan, jam sudah hampir menunjukkan waktu meeting di calon kelas nanti.
Jadi acara sewa sepeda pun ditunda.
Kami mampir sebentar ke kamar, dan berangkat menuju kelas (akhirnya saya ikut juga dengan bekal tissue di kantong jaket).

Di calon kelas kami dibagikan buku, jadwal, dan diperkenalkan oleh guru-guru.
Lalu foto bersama.
Selesai itu, kami diajak oleh mr. Abdul (paula abdul? LOL :P) untuk kesuatu tempat. Tempat penyewaan sepeda.
Ayah pun ikut dengan kami untuk bagian administrasi *ROTFL*

Pemilihan sepeda dimulai !
Ody menentukan pilihannya duluan, sedangkan saya dan Nur masih ketempat lain untuk hunting lebih banyak (walaupun ujungnya balik ketempat pertama).
Setelah bolak-balik mencoba beberapa sepeda, kami pun menjatuhkan pada pilihan masing-masing.
Nur memilih sepeda merah yang lebih tinggi dari sepeda hitam saya.
Rem sepeda nur agak longgar, tapi sepertinya tidak terlalu masalah.
Rem sepeda saya, agak keras dan ya. Masalah.
Tapi saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan rem keras ataupun rantai yang bunyinya aneh. Pakai sajalah magh.

Lalu kami pun kembali ke kos.

Fyuh. Kelelahan membuat flu bertambah menyebalkan.
Saya pun istirahat dan terbangun saat jam makan siang sudah lewat agak jauh.
YES. Ayah sudah belikan LELE LAGI sebagai makan siang.
Kos sepi sekali, saya pun makan ditemani desiran angin di teras lantai atas.

OH GOSH kenapa lele-lele ini begitu menyenangkan bahkan saat flu menyerang.

Tidak lama setelah makanan turun, tubuh saya pun menagih tidur yang lebih lagi.
Egh, flu, kumohon menjauhlah.

Lalu saya terbangun dan mendapatkan ody serta nur sedang merencanakan sesuatu entah apa.
Mereka berencana pergi naik sepeda.
Lalu saya pindah ke lantai bawah, ke kamar bunda dan berencana untuk tidur lagi disana.
Flu semakin menjadi. Fyuh.....

Ody dan Nur masuk ke kamar bunda untuk pamit dan meminta bekal uang untuk beli sasuatu.
Mereka keluar, lalu ody kembali lagi mengajak saya ikut.
Dengan berat hati saya menolak ajakan mereka, dan kembali terlelap.
Virus... Please, I'm begging ya just go away. God. Hyuu

Saya terbangun dan disambut bunda serta makan malam yang beliau bawakan untuk kami.
Setelah makan hampir usai, ibu Nandika datang untuk menginformasikan kepada bunda bahwa laundry nya belum bisa menyelesaikan pakaian bunda hari ini.
Tapi berujung dengan ngobrol yang cukup lama.
Percayalah, mendengar obrolan ibu Nandika membuat flu membaik.
Seru dan menyenangkan :)

Lalu bu yayah dan ibu-ibu lainnya datang.

Ayo ayo pelajar tidur.

Dan saya kembali ke kamar, untuk lihat-lihat hasil foto di kamera (egh belum di transfer ke laptop), menulis note ini dan kembali berharap dan berusaha untuk memulihkan tenaga kembali.
Sebelum tidur ody bercerita momen2 yang saya lewatkan.
Seperti enur beli pin "let's go to pare" yang keren, tesar yang naik sepedanya "parah" <---(entah maksud dia apa) lalu saya katakan, "dek dia spelco" <---(entah jawaban yang benar atau salah), dan lain-lain.

Okey, semoga yang di jakarta, italy, depok, damaskus, dan bogor (dan semua tempat) baik-baik saja ya

Good night (good afternoon untuk kak ara di italy dan damasc) ya'll

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"SERANGAN CICAK!" hari pertama di pare-kediri

... Cicak itu, memang menyebalkan.



Hari ini saya hanya memiliki 1 jam (atau 30 menit?) untuk mengumpulkan ulang energi yang sangat sudah diyakini akan terkuras setelah bangun nanti.
Tanggal 7 kemarin bunda meminta saya, ody dan kak rara untuk rekaman lagu-lagu persembahan untuk hari ibu nanti yang inshaallah dibuat memang untuk hadiah, bukan dijual atau apapun.
Oke, sebenarnya rekaman sudah dimulai dari tanggal 6.

Sekitar ± 8 lagu yang dibuat bunda dkk (juga kak rara dan kak arsyil) yang khusus dihadiahkan kepada seluruh nenek, kakek, ayah, dan ibu.
Dan kami harus merampungkan project ini dalam 2 hari saja, dikarenakan perpindahan saya dan ody akan dimulai tanggal 8 oktober ini.

Pare. kami berdua, juga teman-teman komunitas homeschool tingkat SMA akan melakukan perpindahan sementara ke pare-kediri jawa timur untuk menaikkan level bahasa inggris kami, selama 4 bulan (ada yang 1 bulan juga. Dan beberapa ortu juga akan ikut dan tinggal sebentar disana tuk cek segala hal, termasuk ayah bunda).
Ya, 4 bulan itu cukup lama sepertinya.
Oh, dan tentu, membutuhkan banyak baju, dan bacaan.
Yang mengenaskan adalah, packing belum selesai, rekaman masih berlanjut, dan sekarang sudah larut malam.
Dan karena ody hanya ikut rekaman tanggal 6 (hari ini sakit, syafakillah), kami kehilangan bantuan juga untuk nyanyikan lagu-lagu ini.
Tapi bunda slalu katakan, perjuangan akan kebaikan akan sangat sangat berharga dimata Nya.

Fikirkan lah... Jarang ada lagu yang didedikasikan khusus untuk nenek atau pun kakek..
Bahkan capek lelah suara pun tak bisa membayar senyum kakek nenek dimanapun yang tahu akan kehadiran lagu untuk mereka ini.

Ditengah rekaman, hal yang sangat menyenangkan datang.
Kehadiran keluarga Bali menghangatkan semangat saya kembali.
Tante Intoek, om David, Adam dan Andie datang ke studio saat itu.
Well memang saya sudah tahu akan kabar kedatangan tante dan om david.
Tapi sama skali tidak tahu menahu adam dan andie juga datang ! Sungguh hadiah besar (turkey sandwich dan truffle chocolate nya DIJON, seperti biasa, sangat 'dewa' !)
Cerita-cerita liburan yang mereka bawa sangat membangkitkan semangat.
Permainan piano Andie, tips adam untuk turkish nya supaya keju nya 'melted yang beneran', semuanya menyenangkan.
Dan seperti biasa perpisahan selalu melesukan.

Malam semakin menjadi. Ah, lagu terakhir. Lagu terakhir selesai!
Kami langsung bergegas pulang, dan melanjutkan kegiatan "memasukkan pakaian dan barang kedalam koper" kembali.

Sesampainya kami dirumah, saya langsung bergegas menuju kamar dan seperti dugaan, koper-koper raksasa dan tebaran pakaian mendekorasi ruangan secara extreme. Okey gak segitunya.
Dan dimulai lah kembali packing me-macking segala hal yang akan dibawa.

Jam 2 magh, jam 2.
Stop memikirkan menara buku dulu.
Anda hanya punya waktu 1 jam atau bahkan 30 menit untuk charging energi.

Magh, bangun !

Saya bergegas mengambil baju yang sudah disisakan untuk hari ini, dan bergegas menuju kamar mandi.
Dan Alhamdulillah.. Lagi-lagi saya masih diberikan air hangat yang menenagkan.

Cabut charger handphone dan kamera, dan bergegas ke mobil untuk cabut bandara.

-NUR ratu tawa (Mobile)
Oct 8, 2010 4:08:55 AM
Pi dah dimana kao bebeh-

Ah, Nur sudah sampai rupanya.
Sebentar lagi Nur, tunggulah daku wahai sang ratuuuu (eh, ahm. Seriously? -.-")

Oh thanks God sampai sebelum teman-teman yang lebih banyak lain muncul.
Say hello to the queen, anggota lain datang, foto sini foto sana dan check in.
Check in itu agak.. mentidaksabarkan (?).

Lalu blaa blaa, dan boarding, lalu beli minum hangat di pesawat, gambar-gambar, landing di bandara juanda surabaya, ambil bagasi, naik mobil dan berangkat ke pare.
Mampir sebentar untuk sarapan, dan mulai lanjut jalan.

Satu hal, jangan pelihara monyet dikandang yang hanya sebesar sangkar burung beo.
Monkey abuse, dzalim kita pada makhluk Nya. Just sayin'

Sampai lah kita di desa tulungrejo-pare disambut oleh rintikan hujan.

Kami berhenti didepan sebuah rumah yang kelihatan menyenangkan yang berwarna oranye muda.
Mom, ini calon rumah baru kami sementara? ARE YOU KIDDIN' MOI !??!
"NUR! Hi5 !!!! WAHOOOOOOOWW"

Kami disambut oleh ibu pemilik kos putri diteras rumah, dan langsung dipersilahkan memilih kamar.
Setelah diskusi yang cukup memakan waktu, semua menempatkan kamar-kamar yang sudah dipilih.
Hm, dimana dan gimana ya kos untuk yang putra?

Koper-koper jumbo dimasukkan kedalam ruangan yang sudah tersedia kasur 2 tingkat, lemari pakaian, dan meja tingkat kecil.
Saatnya menataa.

Ini hal yang super menyenangkan dengan sangat sangat !
1 kamar, 3 sekawan, pengalaman baru.
Kami membagi teritori lemari, merapihkan barang-barang dan mengganti seprai juga sarung bantal bersama. Aaah, sungguh keharmonisan sebuah simfoni yang begitu ceriaaaaa~

Tidak berlangsung lama saat bau aneh datang.

Tunggu, ini bukan hal-hal mistik bodoh yang anda fikirkan.
Bau ini adalah bau khas yang sangat saya benci.
Bau menyengat yang memuakkan.
Bau penuh sifat "aku akan membunuhmu!".
Bau cicak.

* * *

"Pi, gua bukan sodaranye cicaaak"
Mungkin nur sudah kehabisan kesabaran untuk mengatakan tidak ada bau aneh apalagi bau cicak dikamar ini.
Entah karena memang di kasur lantai atas tidak tercium, atau flu yang sedang menimpa dirinya.

Kembali ke beberapa jam lalu.

Setelah beres-beres selesai, kami mulai mengganti sprei dan saya sedikit berteriak, "emh, BAU CICAK!"
Setelah menyuruh ody dan nur ikut meng-sniff sniff pojokan kasur, mereka mengatakan hal yang sama.
Semua bau kamar normal saja.
Oh demi bodyshop saya mencium bau cicak! Dan kedua roomates saya ini masih berpegang teguh dengan "enggak ah" mereka. Enyeh.
Saya menyemprotkan parfume ke beberapa spot yang saya rasa bau tak sedap itu, dan ody malah berkata "udah dong maf! Bau parfume kebanyakan gak enak!"
Tetapi saya tetap memegang erat keyakinan 'ada cicak atau pup nya atau apapun yang menyangkut cicak disini!' yang dari tadi menghantui saya.
Okey dan saya berdiri sendiri dengan keyakinan tersebut.
Lalu kami bertiga pun sepakat yang tak terucap untuk melupakan masalah bau ini dulu.

-Antree antree mandeee-

Pyuh, mandi yang biasanya dianggap 'kesesatan' ternyata bisa juga jadi 'kebahagiaan' saat lelah begini.

Tidak lama setelah semua mandi, kamipun diajak untuk makan malam diluar.

Ayam bakar nya, enak.

Saat sampai dikamar baru kami kembali, semua berjalan normal (main gitar, dengarkan musik, tapi tidak untuk saya).
Saya duduk diam memerhatikan nur berlatih gitar kepada ody.
Satu hal yang ada di otak saya sekarang. hanya satu hal. cicak.
Saya berkata kepada mereka berdua lagi, bahwa saya masih mencium bau cicak.
Pembicaraan cicak ini sudah berputar kemana-mana sampai kalau tidak salah jatuh ke "sebenernya tuh cicak mau nya gimana sih?"
Enur mungkin sudah kehabisan kata lagi untuk menenangkan kepanikan saya saat itu, dan "Pi, gua bukan sodaranye cicaaak" yang nur katakan.
Dan ia pun kembali bergila-gila dengan headphone putih barunya di telinga.

Saya duduk diam dengan fikiran berkelana kesebuah jalan pemikiran yang membuat saya ingin pergi jauh dari sini.
Kadang fikiran mengalir begitu derasnya sampai hal-hal yang tidak masuk akal juga bisa ikut bercampur tangan.
Saat ini saya berfikir jika selama 4 bulan penuh, saya tinggal disebuah kamar dengan bau yang tidak akan pernah hilang.
Konyol memang. Sangat konyol.
Tapi kekonyolan ini entah kenapa membuat saya ingin menangis membawa koper raksasa penuh baju dan barang, lalu terbang pulang ke jakarta.
Ya, hanya karena sebuah satu bau yang dianggap biasa ini membuat saya berfikir untuk kembali dan pulang tanpa ilmu penuh terisi di tangki otak-ku.
Perasaan kesal akan bau semakin membuat saya ingin pergi dari sini.

Tiba-tiba.. "Tregtegtegteg"

Enur yang tetap sibuk dengan lipsync nya tak mendengar suara itu, tetapi ody dan saya mendengarnya.
Suara seperti tikus, tetapi agak nostalgic. entah apa dan kapan saya pernah mendengarnya.

Kami berdua terdiam sesaat, lalu tertawa (berharap menyantaikan suasana ketakutan). Ody kembali memainkan gitarnya dan saya yang kembali sibuk dengan hp.

Dan.. "Tregtegtegteg"

Suara itu muncul untuk kedua kalinya disusul dengan bau yang membuat ody percaya bahwa bau yang saya duga dari sore tadi memang menyebar di dunia kamar ini.

"Itu bunyi cicak pup" seru saya.

"Hah???" Gumam ody keheranan.

"Gue pernah liat dan bunyinya gitu".

. . . eh ?

-3 sekawan pindah ke kamar bunda-

Bunda sedang didepan pintu mencari kunci kamarnya.
Kegiatan pun dilanjutkan didalam kamar bunda yang aromanya bagai surgaa (padahal sama sekali tidak ada pewangi apapun). Kamar bebas bau cicak, sungguh bagai kenikmatan besar dari Nya.. Oh Tuhan.. Terimakasih, terimakasih atas udara kamar inii! Hyuu~ heaven

Bunda bercerita tentang pembicaraannya dengan anak putra barusan.
Bunda bilang, ada beberapa teman yang ingin langsung cepat-cepat pulang dikarenakan sesuatu menyangkut tempat mereka tinggal sekarang.

Deg.

Memulai sebuah kehidupan baru, membutuhkan kesiapan.
Terutama perubahan,
Karena jika tak siap mengghadapi perubahan, sama hati nya saja bertengkar, directory otak tidak bisa bekerja. Karena terus diganggu oleh responder.
Untuk itu, directory perlu terlibat untuk mengambil keputusan.
Ilmu harus didatangi,
Jadi kita mau melakukan pengorbanan..
Seperti belajar dari pagi sampai malam, waktu bersama dengan gadget yang dikurangi, termasuk meninggalkan zona nyaman yang segala hal ada lalu menggantikan semua itu dengan hal baru. Tantangan baru.

Sama hal nya dengan cicak.
Sama hal nya dengan cicak.
Sama hal nya dengan cicak.

Lalu nur juga bilang, dia sering ikut camping dll, jadi sudah lumayan terbiasa untuk bau alam (tapi saya masih menduga dikarenakan flu dia tidak bisa mencium baunya).
Bunda lalu bilang, fokuskan saja ke kegiatan dan bau terlupakan.
Lalu ayah masuk dan bergabung untuk diskusikan bagaimana besok (sewa mobil dll).
Lalu,
"Ayah, kamar ini auranya heaven banget" kata saya.
"Dikamarku, bau cicak mendunia" lanjut saya.

Lalu saya dan ayah pergi ke lantai atas, langsung membongkar kasur, dan ditemukanlah sang jenazah cicak di pojok kolong kasur.

Berhasil. Indra penciuman saya menang.

* * *

Bunda sudah dan selalu mengingatkan untuk lebih siap saat harus berpisah dengan fasilitas.
Tetapi saya lebih sering memilih untuk diam di zona nyaman.
Jadi saat tantangan yang kecil saja datang, hati gampang menciut dan berkeinginan untuk mundur.
Baru hari pertama sudah merindukan keluasan kamar, kasur untuk sendiri, dan banyak hal memang wajar.
Tapi bukan berarti kita harus membanting setir kendali otak untuk mundur lagi.

Buronan ternyata memang nyata adanya.
Dan tidak akan pernah ia ditemukan jika tidak ada yang mau berusaha untuk mencarinya.

Sebuah tempat tidak akan berubah dengan sendirinya, tidak sampai ada orang didalamnya yang ingin perubahan.
Masalah kecil bisa jadi besar saat penyelesaian tidak mengembang.
Masalah besar bisa jadi kecil, tentu jika kita membuatnya demikian.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ody sedang aneh!!

entah kenapa adik saya error sekali hari ini.

tadi mbak iyah bilang begini, "dek, nanti kita ke makam (alm nenek) yok".
ody menjawab "enggak ah udah kenyang".
lalu mbak iyah tadi juga bilang "dek, tolong matiin lampu"
ody menjawab "setengah".
dia kira, mbak iyah tanya porsi mie yang mau dibeli.
lalu barusan kami sedang packing baju, ody bilang begini
"cow sapi buffalo kebo, haha ngerti enggak?" hening sesaat,
lalu mbak iyah bertanya pada ody, "ini rok nya mau dibawa gak dek?"
Lalu ody menjawab "ngerti".
Hahahhaha, cara otak merekam kata-kata kadang memang aneh.

Ada apa dengan ody? Missin' somebody eh? :p

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang adiksi pornografi

Malam hari yang menghipnotis mata untuk stay awake.
agak sial juga, karena malam hari semestinya fully dijadikan jam pengumpulan energi.
tapi kebanyakan orang (terutama remaja) memang terlalu euforia mungkin ya dengan dunia maya.
Mungkin dimalam yang membosankan ini saya mau sedikit berbagi tentang adiksi.

beberapa hari yang lalu saya bersama teman-teman disarankan bunda saya untuk datang ke sebuah seminar tentang adiksi.
yang menyelenggarakannya juga kerbat keluarga kami, mama elly risman.
mereka memanggil narasumber hebat dari amerika, yaitu mr. mark dan mr. randy (maaf lupa nama panjangnya).
mereka sengaja didatangkan ke indonesia untuk menyebar luaskan ilmu yang mereka miliki untuk indonesia (terimakasih banyak atas perjuangan bertahun-tahun mama elly juga).
tugas mereka adalah meyakinkan keberbahayaannya sebuah adiksi. terutama adiksi pornografi yang sudah mulai menyerang remaja-remaja, bahkan adik-adik kecil kita.
penyebar pornografi, mereka punya motif dan caran licik untuk memasukkan racun kedalam otak remaja-remaja juga anak-anak kecil.
mereka tahu apa yang terjadi didalam otak, dan mereka tahu bagaimana cara menghancurkannya.

biar saya ambil beberapa artikel,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejenis adiksi baru bernama pornografi telah menyerang anak-anak di Indonesia. Adiksi itu memberi dampak lebih parah dari jenis adiksi lainnya seperti narkoba atau rokok.

''Kebanyakan dari kita tidak tahu ada adiksi baru yang melanda Indonesia. Saat ini kecanduan pornografi sudah melanda Indonesia,'' ujar Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman, saat seminar nasional Mengenali & Mengatasi Adiksi Pornografi pada Anak dan Remaja di Jakarta, Kamis (30/9).

Penelitian yang dilakukan Yayasan Kita dan Buah Hati oleh konselor remaja periode Januari 2008 hingga Februari 2010 memaparkan fakta bahwa banyak anak sudah terpapar pornografi sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dari responden berjumlah 2.818 anak kelas 4,5 dan 6 SD,67 persen sudah pernah akses situs pornografi.

Elly menjelaskan dari seluruh responden fakta yang juga menyedihkan adalah 24 persen dari anak-anak itu merasa biasa saja melihat pornografi. ''Jadi bisa ditanyakan sejak usia berapa anak-anak itu mulai melihat pornografi,'' tutur dia. Dan responden mengatakan, paling banyak sebesar 21 persen melihat pornografi karena iseng.

Nah, di mana anak-anak itu melihat pornografi? Sekitar 48 persen mengatakan mereka lihat di rumah. Yang berasal dari komik sebanyak 24 persen dan 22 persen dari internet. ''Anak-anak terkepung oleh pornografi. Ini sangat berbahaya,'' keluh Elly.

Pelarangan atau pun pembatasan pada materi pornografi belum maksimal dilaksanakan.

Dampak pornografi terhadap perkembangan jiwa anak dan remaja ternyata lebih dahsyat dari yang dibayangkan. Tanyakan itu kepada Direktur Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati, Hj Elly Risman Musa SPsi, maka akan memperoleh gambaran yang memprihatinkan.

''Kita semua patut prihatin dengan yang terjadi pada anak-anak kita dewasa ini," kata Elly, kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Ibu tiga putri itu punya sederet bukti. Dari berbagai forum dan kegiatan yang diikuti, baik di seminar, konsultasi psikologi, maupun di radio, dia menemukan hal-hal yang tidak terduga menyangkut respons anak-anak, remaja, orangtua dan guru terhadap bahaya pornografi.

Saat memandu acara konsultasi di radio, Elly menemukan para orangtua dan guru kian gelisah melihat perilaku anak-anaknya. "Bagaimana saya harus bersikap terhadap anak didik saya? Mereka suka duduk berduaan di kolong meja atau di pojokan sekolah?"

Elly juga pernah terkejut bukan main pada waktu berkunjung ke sebuah SD di pinggiran Jakarta. Ketika itu, bersama yayasannya, dia sedang menggelar acara sosialisasi.

Tiba-tiba, seorang siswa kelas empat dengan polosnya menanyakan sesuatu yang belum sepantasnya diajukan anak seusianya. Sontak, Elly tak mampu berkata apa-apa. "Saya sangat trenyuh memikirkan hal itu," kenangnya.

Pertanyaannya, mengapa bisa terjadi seperti ini? Menurut pengasuh kolom konsultasi keluarga di sejumlah media massa tersebut, hal itu tak lain akibat tayangan dan paparan berbau pornografi yang seolah tidak terbendung dan menyerang anak-anak serta remaja.

Elly sendiri mengistilahkan bahaya itu sebagai 'terorisme' atau 'bom' terhadap jiwa anak. Mulai dari film, games (permainan), situs internet, SMS pornografi bahkan komik, semuanya adalah ancaman yang harus diwaspadai.

Padahal dari hasil riset dr Donald Hilton, seorang ahli bedah otak dan dokter terkemuka dari Amerika Serikat yang datang Februari lalu atas undangan Yayasan Kita dan Buah Hati, dikatakan bila kokain merusak otak di tiga bagian, maka pornografi atau kecanduan seks akan merusak otak di lima bagian.

Itulah dampak terorisme jiwa. Celakanya, dia menilai upaya pelarangan atau membatasi materi pornografi, belum maksimal dilakukan.

"Meski sudah diteriakkan ke mana-mana tetap saja tidak ada teguran. Sepertinya mereka (pemilik modal, red) punya dana besar sekali yang sulit dikalahkan," kata dia, sedih.

Lantas, bagaimana peran orangtua dalam mengatasi dampak buruk pornografi? Elly justru mengaku tidak habis pikir. Ternyata sebagian orangtua sedang dilanda budaya cuek. "Jadi, seolah-olah nggak terjadi apa-apa dengan anaknya," ujarnya.

Salah satu contoh yakni membebaskan anak memakai telepon genggam, alasannya agar memudahkan komunikasi. Sebagian bahkan membekali anaknya yang masih duduk di SD atau SMP dengan Blackberry.

Maka dengan fasilitas internet yang ada, mereka pun dapat berselancar di dunia maya secara leluasa. Atau bermain game yang kontennya kadang sangat tidak mendidik.

"Prancis saja menyetop pemakaian HP untuk anak SD. Kita boro-boro," keluh dia.

Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) ini memang dikenal luas pada kepeduliaannya terhadap persoalan tersebut. Bersama yayasannya maupun pihak-pihak yang memiliki perhatian serupa, Elly terus berupaya membangun kepedulian demi menyelamatkan generasi bangsa dari kerusakan moral dan akhlak.

Dikatakan Elly, kenyataan yang ada serta pertanyaan para orangtua dan guru tadi, membuktikan ketakutan masa lalunya. Lima tahun lalu, dia pernah khawatir bahwa siswa TK dapat menjadi korban kekerasan seksual. ''Ternyata, kekhawatiran saya sekarang jadi nyata,'' tandasnya.

Untuk itu, lembaga Yayasan Ibu dan Buah Hati pernah menerbitkan sebuah buku sebagai panduan dan bimbingan bagi orangtua bagaimana menghindarkan anak dan balita dari tindak kekerasan itu.

Tapi, gempuran pornografi tak pernah surut. Dampaknya luar biasa. Terorisme jiwa lambat laun menciutkan otak anak dan membuat adiksi pada pornografi. "Perlu upaya segencar menanam pohon atau membasmi terorisme, terhadap bahaya yang dihadapi anak-anak Indonesia," tegas Elly lagi. dam/taq
Red: Republika Newsroom


masih mau membiarkan buah hati anda terserang salah satu penghancuran otak massal?
satu tips singkat tetapi penting yang beberapa kali saya ulang untuk ayah dan bunda tercinta,
berkawanlah dengan buah hati anda.

okey lah, sekarang saya akan menghindar dari layar (adiksi layar juga merusak otak bukan?).

semoga berguna, mohon maaf jika ada banyak titik yang salah

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kumpulan wajah teman







Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Everyday create your history

Sejarah.
Sekarang hanya jadi formalitas yang dipelajari anak-anak muda saja.
Setelah nilai bagus, dilupakan dengan cepat.
Jarang ada yang membayangkan bagaimana sejarah itu berjalan pada generasi ini. Generasi saya. Generasi kita.

Pagi ini saya harus bangun pagi seperti biasa, dan harus langsung berhadapan dengan mandi pagi.
Alhamdulillah air panas masih bisa didapatkan pagi ini. Alhamdulillah masih bisa merasakan kenyamanan air hangat dipagi yang dingin ini.
Hari ini kami mulai shooting Untukmu Indonesia lagi, acara talkshow bunda.
Okey okey, sejujurnya, saya agak ngedumel terus-terusan pagi tadi dikarenakan, shooting = tidak bisa bertemu teman-teman di kelas khusus siang nanti.
Bertemu teman, tertawa dan bercanda bersama teman-teman adalah emas saya akhir-akhir ini. Benar-benar garlic dengan sangat (bahasa aneh, lupakan saja).
Apalagi kantuk menjadi-jadi.
Saya pun terlelap kembali di mobil dalam perjalanan ke studio.

Sesampainya di studio sekitar jam 10 lebih, saya langsung keruang make up dan langsung diubah menjadi vampir pucat.
Setelah make up dan ganti kostum, saya makan siang.
Sop iga nya enak sekali, Alhamdulillah.
Hoka-hoka bento kali ini juga terasa yummy. Oh dear.
Proses makan selesai, saya ody dan kak Rara pun lanjut latihan lagu yang akan dinyanyikan nanti.
We are the world. Fyuf.

Loncat saja ya.

Episode pertama selesai.
Ganti kostum lagi.
Mulai episode kedua.
Episode kedua selesai.
Ganti kostum lagi.
Mulai episode ketiga.

Di episode ketiga yang juga episode terakhir yang akan di take hari ini, kami menyanyikan lagu 'Surabaya' dan 'Terus Maju Pantang Mundur'.
Episode ini khusus untuk hari pahlawan tanggal 10 november nanti.
Lalu lagu 'Surabaya' pun diubah dengan 'Berkibarlah benderaku' untuk closing di episode tersebut.

Lagu pertama kami nyanyikan, lalu episode ini pun dimulai.

Narasumber kali ini adalah seorang kakek.
Ia dulunya adalah seorang pemuda dengan api membara yang memperjuangkan indonesia dimulai dari sebelum proklamasi.
Beliau bernama, Cokro Atmojo.
Beliau menghipnotis kami dengan ceritanya yang sangat, sungguh menarik.
Beliau bercerita tentang masa mudanya, saat bahasa Indonesia baru-baru itu dipelajari (dahulu bahasa indonesia belum digunakan. Jadi rakyat menggunakan bahasa daerah, atau belanda).
Lalu saat jepang tidak memperbolehkan indonesia untuk mendengar radio, saat dua bulan sebelum proklamasi, beliau dan seluruh kampung berbondong-bondong turun ke pinggiran jalan mendengarkan radio umum untuk senam pagi (dulu, radio di boycott jepang. kalau tidak salah dulu rakyat diwajibkan senam pagi lewat radio).
Beliau juga bercerita saat ia dan teman-temannya maju untuk melawan inggris yang baru datang.
Lalu tentang ia menjabat tangan Bung Tomo yang sangat beliau idolakan dan mulai berjuang.
Beliau juga menceritakan ketika jendral inggris (cornelius) 'pintar' mengambil jalan, dengan memanggil Bung Karno sang presiden pertama, terbang dari Jakarta ke Surabaya untuk menghentikan penyerangan arek-arek suroboyo yang menyerang satu brigade tentara inggris pada tahun 45 (4 bulan setelah kemerdekaan).
Beliau terus berperang didalam dan diluar negeri serta mendapatkan 15 bintang tanda jasa. Antara lain bintang gerilya, bintang kartika eka paksi naraya, bintang PBB Lebanon, 8 buah bintang operasi militer, dll.
Banyak sekali cerita menarik yang ada didalam sejarah beliau.
Semangat penuh juang yang dikerahkan pada negeri ini beliau tumpahkan dengan semangat.
Beliau juga berkata, intinya "perjuangan-perjuangan yang kalian (anak-anak muda) akan perjuangkan tidak lebih gampang dari perjuangan dulu. Sekarang ini tidak ada lagi yang mendobrak pintu anda dengan senjata ditangan, tapi tantangan untuk menghilangkan kemiskikan dan kebodohan yang perlu diperjuangkan sekarang. Dengan apa? Sekolah, Belajar".

Kau tahu kawan, banyak sekali generasi kita menganggap nasihat-nasihat orangtua seperti beliau, sebagai nasihat abal yang kuno. Kita keseringan menjawab dalam hati "please deh, gue udah tau".
Sebenarnya makna didalam "belajar lah" tersebut adalah segalanya. Nasihat itu adalah hidup kita.
Ya, kita hidup di mimpi panjang ini bukan untuk mencari dunia.
Tetapi kita mencari dunia dengan segalanya, untuk akhirat kelak nanti.
Dan ilmu, ilmu yang kita butuhkan selama nafas mimpi ini masih terus berjalan sebelum nafas sebenarnya datang.

Cerita seru dari bapak Cokro Atmojo yang terhormat sangat menarik untuk didengar dan diresapi, begitu pula dengan kata-kata semangat dari beliau yang mempercayai generasi kami yang benar-benar sedang tercandu habis-habisan oleh teknologi ini untuk bisa berjuang lebih dasyat dari pejuang remaja dahulu kala.
Saya harap ada perubahan. Bagi kita, bagi saya, bagi generasi ini.

Di episode ini, ada dua narasumber yang dihadirkan.
Pertama tadi bapak bapak Cokro Atmojo sang pengawal presiden , dan yang kedua juga ada seorang kakek berusia 81 tahun, yang tuluuus senyumnya.. Wajahnya begitu berseri bahagia walau diatas matanya sudah harus diberi plester tuk mengangkat keriput beliau yang mengisi wajahnya..
Beliau adalah ketua yayasan veteran siliwangi yang selalu membantu masyarakat yang terpinggirkan.
Oya, tahu dimana beliau tinggal? Rumahnya berjarak 5 meter dari rel kereta api, yang setiap beberapa menit akan bergemuruh karena kereta api yang lewat.
Tanah seluas 50 m itu merupakan pinjaman dari PJKA (perusahaan jawatan kereta api) setelah ia tergusur dan diusir dari tempat tinggal beliau sebelumnya.
Sekarang pun dalam usia 81 tahun terancam akan digusur kembali untuk dibangun apartment.

Tahu siapa beliau?

. . .

Tentu semua tahu, pristiwa proklamasi adalah pristiwa yang paling bersejarah bagi bangsa indonesia.
Sejarah, adalah kenyataan. Fakta, yang bersifat lurus dan sangat menghargai setiap detail.
Dibuku-buku pelajaran sekolah, terlanjur dikatakan bahwa pengibar bendera pusaka pada peristiwa penting, detik-detik bersejarah proklamasi tahun 45 itu, .
Padahal, pengibar bendera itu adalah seorang perajurit peta bernama singgih, dan seorang pemuda, pelajar (bukan tentara) bernama ilyas karim.
Sejarah terlanjur tercacat. Bagaimana pun dan dengan cara apapun, meski anya seorang pengibar bendera, yang secara kebetulan pada hari itu terpilih oleh sejarah haruslah ditulis ulang.
Karena sejarah adalah fakta bukan?
Tak boleh ada kebohongan disana.
Kekeliruan, kelalaian, ataupun cacat sekecil apapun.

Begini sejarahnya,
Pada tanggal 16 agust tahun 45, khairul saleh, salah seorang pimpinan pemuda angkatan pemuda islam, mengajak adik-adik kelasnya untuk berkumpul.
Khairul saleh tidak mengatakan kepada remaja-remaja bahwa akan terjadi sebuah peristiwa penting.
Ia hanya meminta pemuda-pemuda itu untuk berkumpul saja.
Dan itulah hari menjelang proklamasi.
Siang hari itu ia memerintahkan semua, untuk pergi ke jl. Pegangsaan timur no. 31
Mereka berlari dilapangan pegangsaan, yang dimana sudah berkumpul penuh sesak manusia.
Dan ilyas karim adalah pelajar yang paling cepat berlari mencapai tujuan.
Tiba-tiba tangan ilyas karim ditarik oleh seseorang dan orang itu bertanya, "kau bisa mengibarkan bendera?"
Lalu ia menjawab "ya"
Dan orang tersebut membawa beliau kedepan pintu rumah bung karno, dan dari dalam rumah, keluar ibu fatmawati yang membawa sebuah kotak yang ditunjukkannya kepada pemuda ilyas, sambil berkata "hati-hati, bendera ini saya jahit dengan tangan saya"
ilyas pun membawa kotak berisi bendera pusaka tersebut menuju tiang bendera dan bendera dikeluarkan, dan diikat oleh singgih. Bersamaan dengan itu, anak-anak sekolah dasar diberi aba-aba untuk mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Lalu ilyas karim pun mengerek tali bendera sesuai iringan lagu hingga sampai dipuncak tiang.
Setelah itu dibacakanlah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh presiden Soekarno yang didampingi M. Hatta.
Sejak itulah Indonesia merdeka.

Beliau menceritakan peristiwa istimewa tersebut dengan menyenangkan yang langsung membangkitkan imajinasi saya untuk kembali pada saat dimana bendera pusaka dikibarkan.
Ketika papan bertuliskan PAKAR sudah diangkat dibalik kamera, kedua pakar sosiologi mulai berkomentar.

Bunda bertanya pada salah satu pakar, apakah penting untuk masyarakat mengetahui bahwa sang pengibar bendera pusaka itu adalah remaja berusia 18 tahun bernama Ilyas karim?
Dan prof. Anhar gongong menjawab kira-kira seperti ini,
"PENTING. Sangat penting. Ada dua hal. Yang pertama, pengibaran bendera itu bukan sembarang pengibaran bendera.
Pengibaran bendera tersebut, adalah pengibaran bendera saat teks proklamasi dibacakan pertama kali yang menandai titik awal Indonesia merdeka. Itu adalah sebuah peristiwa yang sangat sangat penting.
Hal kedua, ini kehadiran Ilyas Karim sebagai remaja saat itu menunjukkan betapa pemuda telah turut ambil bagian penting dalam perjalanan kemerdekaan".

Ending episode, semua audience berdiri bersama lalu kami mulai menyanyikan lagu 'Berkibarlah Benderaku'.

Cut, selesai.

kakak-kakak mahasiswa, dan tentu kami bertiga ikut berebut mengantri untuk berfoto bersama kedua tokoh istimewa yang hebat pada kesempatan kali ini.
Saya rasa jiwa kami terbangkitkan saat ini untuk memperjuangkan kemerdekaan yang telah tercatat menjadi kemerdekaan dari krisis saat ini.
Toh memang semua pertanyaanpun akan berbalik pada generasi kita bukan?
Apa yang akan kita lakukan untuk memerdekakan kemiskinan dan juga kebodohan dari bangsa ini.
Itu sudah tugas kita dan memang itu yang harus kita jalankan untuk tidak lagi menganggap bodoh tanah kelahiran kita, Indonesia yang masih diliputi kepedihan yang menyedihkan saat ini.

So guys, ayo mulai perjuangkan nama negara kita dengan bidang yang kita tuju.
Kumpulkan niat dan kamehameha! Lakukan.





P.S.

Jangan pernah sekali-kali menatap layar lama di jok paling belakang mobil ya.
Well, terutama jika ada hoka-hoka bento didekat kita.
mabuk dengan sangat ditambah guncangan hebat jalanan 'VIP' yang berguncang heboh itu.... Memuakkan.
(Mau gimana lagi tadi, ide sedang deras).

Okey deh, semoga post kali ini berguna.
Have a great time for yall.

(Notes ini didedikasikan untuk teman-teman saya dan remaja se-Indonesia.
Semoga membangkitkan)

fyuh, hari ini juga sejarah bagi saya.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lelucon dimalam hari. -entute-

malam ini berjalan sangat heboh.

ayah saya tertawa berdua dengan mbak iyah membicarakan hal yang tidak kami mengerti,
ini jarang terjadi, ayah saya tertawa sampai 'wah' (serius kawan, ini jarang terjadi)

lalu saya dan ody hanya ikut tertawa kecil sambil menanyakan "aahahhaa ada apa sihh ayah, mbak iyaahh..???"

ternyata ayah tadi sharing sesuatu yang didapat dari bb group, isinya begini :


‎​‎​9 Kepribadian wong diramal soko entute:
1.Wong sing ra jujur,yen ngentut nyalahne kancane.
2.Wongpelit,ngentute sitik-sitik!
3.Wong sombong,yen ngentut dibanterke.
4.Wong ra gaul,yen ngentut kro ndelik.
5.Wong bodo,hobine ngamboni entute kancane!
6.Wong sial,kancane sng ngentut dewe'e sing disalahne.
7.Wong tertutup,ora entute ning ambune ra karuan.
8.Wong boros,nek ngentut katut sak ampas-ampase!
9.Wong ora duwe-gawean,yo sing moco ввм™ iki.


percayalah, tawa gila ruangan ini meledak.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS